Jumat, 24 Oktober 2014

Kesan ku selama KKN di desa Klapanuggal -UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-



Assalamu’alaikum warrahmatullah wabarakatuh.
Aku Dila, orang tua ku memberiku nama Fadhilati Haqiqiyah, biasa di panggil Dila. Salah satu dari ribuan mahasiswa di kampus tercinta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aku berasal dari fakultas Ushuluddin (yang katanya sih jantungnya UIN) jurusan yang slalu aku bangga-banggakan dimana-mana, yaitu Perbandingan Agama.
Nah bulan lalu, aku baru saja melewati masa-masa yang tidak mungkin aku lupakan semasa hidup. Ya... KKN, singkatan dari Kuliah Kerja Nyata. Aku diberi tugas dari PPM (Pusat Pengembangan Masyarakat) –salah satu lembaga kampus di bidang pengembangan masyarakat – hanya selama satu bulan menjalani KKN ini. Iya.. hanya satu bulan, dari tanggal 7 Agustus sampai dengan 7 September yang aku rasakan seperti hanya seminggu. Menurut kalian, kenapa aku bilang sebulan seperti hanya seminggu? Ya...!! karena aku merasakan bahagianya menjadi mahasiswa kala itu. Aku seperti terlahir kembali kala menjalankan KKN. Kegiatan KKN ini begitu menyenangkan untukku, bukan karena aku bisa tidak mengikuti pelajaran di kelas selama seminggu, tapi di KKN aku mendapatkan banyak pengalaman baru.
Yah... pengalaman baru. Bagaimana tidak, aku yang dulu hanya anak kosan yang hanya mengamati tingkah bocah-bocah kos yang sedikit aneh, dan selain itu anak kampus yang sering dikejar-kejar dosen karena telat mengumpulkan tugas, kini mendapatkan sesuatu yang baru yang bisa dilihat dan bisa dipelajari. Mulai dari masyarakat desa yang begitu ramah dan baik –Yang sering membantu kita dalam menjalankan tugas di KKN seperti penyuluhan kesehatan, pengobatan gratis, acara 17 an, dan pengajian-pengajian yang rutin kami ikuti di desa – sampai pada saat dimana kita harus bergotong royong bersama para warga untuk membangun desa, seperti pada saat kita membangun pos ronda di dua titik desa. Menurutku, hal-hal tersebut sangat menyenangkan. Karena ini lah suatu tahap dimana kita para mahasiswa yang mendekati akhir semester di bangkuperkuliahan, belajar bagaimana kita bergaul dengan masyarakat sampai bagaimana kita harus memberi solusi dari setiap masalah yang ada di masyarakat. Karena kita hadir di masyarakat tugas nya adalah untuk membantu masyarakat dalam membangun desa. Mahasiswa gitu loh... katanya sih ‘agen of change’... walaupun mungkin belum terlihat hasilnya, namanya juga masih belajar.
Kelompok KKN kami mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat desa maupun pejabat-pejabat desa, itu yang membuat semangatku terus terjaga ketika menjalani KKN. Ketika sedang berjalan kaki menuju ke sekolah dimana kita harus saling berbagi ilmu dan pengalaman, atau sekedar JJS (Jalan-Jalan Saja) pasti menemui beribu wajah indah seindah mawar merekah karena senyum termanis yang tersimpul dari masyarakat desa Klapanunggal. Wow... rasanya sudah lama aku tak mendapatkan senyum semanis itu.
Selain bahagia karena antusiasnya masyarakat yang menyambut kita, aku pun senang karena aku menemukan teman-teman baru dari berbagai fakultas. Iya dong seneng... kenapa? Walaupun aku juga anak kosan yang biasa jauh dari keluarga, tapi ini beda. Aku merasa teman-teman se KKN itu begitu kompak, begitu klop. Kita menjalankan tugas bersama, tinggal bersama, makan bersama, memasak bersama, senang dan sedih bersama, eits... tapi mandi tidak bersama (cuman antri). Bayangkan saja, sebelum menyantap makanan kita harus membeli bahan-bahan dulu untuk memasak sebelum akhirnya dimakan, setelah itu kita memasak bersama-sama, hingga akhirnya makan juga bersama. Tidak hanya itu yang harus kita perjuangkan, mandi juga harus mengantri. Antri dari jam 05.00 sampai jam 10.00 baru kosong kamar mandinya. Yah... memang ada sukanya ada pula dukanya. Suka nya kita save saja... duka nya kita move saja ‘D’ nya dengan ‘S’.
Nah.., itu lah kesan senangnya. Ada juga sedihnya...., sedihnya itu karena setelah sebulan kita sudah harus meninggalkan desa dan juga harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan yang tidak hanya menjalankan tugas (KKN) saja, tapi juga menemukan indah nya persahabatan. Karena tidak mudah untuk kompak dengan orang yang berbeda-beda karakternya.
Pesannya untuk PPM, aku setuju jika kegiatan KKN ini tetap dilanjutkan sampai tahun-tahun berikutnya. Karena KKN betul-betul memberikan ruang bagi mahasiswa untuk belajar dari luar, karena belajar kan tidak harus dari buku.
Intinya, aku harus mengucapkan terimakasih untuk pihak kampus karena telah menyelenggarakan kegiatan KKN ini. Karena mungkin jika tidak ada KKN, aku tidak akan bertemu dengan teman-teman KKN. Tidak lupa terimakasih pula untuk PPM, yang telah membantu kita mempersiapkan segala sesuatu tentang KKN. Terimakasih pula untuk bapak dosen pembimbing KKN, yang telah membimbing kita dalam melaksanakan KKN. Makasih ya Pak....! Terimakasih pula untuk teman-teman ku yang ku sayangi..., terimakasih untuk kebersamaannya...!! Untuk semuanya, semoga silaturahim selalu terjaga, Amin.
Sekian ya..., Thank You...
Wassalamu’alaikum warrahmatullah mawabarkatuh

0 komentar:

Posting Komentar